Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Organisasi DPD Partai Golkar Papua Max Richard Krey menyebutkan bahwa para pengurus daerah sebenarnya ingin sekali melakukan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk mengganti Ketua Umum Airlangga Hartarto segera digelar demi menyelamatkan partai.
Kendati demikian, menurut Max mereka ketakutan lantaran pihak-pihak yang menyuarakan munaslub untuk melengserkan Airlangga, statusnya dalam daftar calon tetap (DCT) Pemilihan Legislatif 2024 bakal terancam.
“Percaya atau tidak percaya, teman-teman daerah ini cuma takut bicara aja. Ketika mereka bicara, langsung dicoret dari nomor untuk DCT untuk jadi DPR. Mereka tetap angkat aja Airlangga,” kata Max dalam konferensi pers di Restoran Pulau Dua, Senayan, Rabu (26/7).
Max hadir sebagai pembicara dalam acara diskusi yang digelar Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) bertajuk Selamatkan Partai Golkar. Sebelum acara diskusi dimulai, kerusuhan sempat terjadi antara pihak GMPG dengan pihak yang mengatasnamakan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Tak hanya beradu mulut, kerusuhan turut menjalar jadi adu fisik dan sejumlah wartawan mengalami persekusi.
Dia menjelaskan, jangankan hendak menyuarakan munaslub Golkar, gelaran diskusi hari ini pun sudah menuai ancaman. “Apalagi mereka yang sekadang ada di parlemen dan mau maju lagi, bisa saja mungkin nomornya hilang, namanya hilang,” kata Max.
Dia menambahkan, perolehan suara Golkar kian hari kian merosot. Menurut dia, gerakan untuk menyelematkan partai mesti segera dilangsungkan.
Max Hakul yakin tanpa adanya sanderaan dari pusat, maka seluruh pengurus daerah pasti bersepakat meminta munaslub. Salah satu syarat untuk menggelar munaslub Golkar adalah disepakati oleh 2/3 DPD Golkar.
“Bahkan bukan 2/3, tapi 100 persen minta munaslub,” tandasnya.
KEYWORD :
Golkar Munaslub Airlangga Hartarto Max Richard Krey Pileg 2024